Thursday, February 17, 2011

'Jejak Tuhan’ yang Kemungkinan Telah Dibuat oleh Raksasa (Video)

alt



Yang dimaksud sebagai "jejak Tuhan" oleh penduduk setempat adalah bentuk jejak kaki berukuran sekitar 1,2 meter dan dengan panjang 4 meter.






Dalam video ini, penulis dan penjelajah Afrika Selatan, Michael Tellinger, menyatakan, kita bisa melihat dengan jelas pada jejak raksasa dalam suatu singkapan dari batholith Mpuluzi, yang diperkirakan berusia sekitar 3,1 miliar tahun.



Peneliti artefak Austria, Klaus Dona yang juga telah mengunjungi situs tersebut bersama Tellinger, memperkirakan adanya raksasa antara 7 dan 7,5 meter, mirip temuan tulang raksasa pada 1964 yang ia pelajari di sebuah lembah di selatan Ekuador.



Dona tidak mengungkapkan skeptisisme tentang beberapa bentuk cetak sebagai titik di mana bulatan bentuk dari kaki dekat jempol kaki memenuhi punggung kaki tampaknya agak sempit dibandingkan dengan jejak manusia normal.



Tellinger menggambarkan batu ini sebagai "phenocrystic" atau granit porfiritik kasar yang melewati tahap pendinginan beberapa produksi butiran besar dan kecil. Dia menunjukkan bahwa cetakan dan bentuk sekitarnya telah mengalami pelapukan, sehingga sangat tidak mungkin bahwa itu diukir.



Batu itu berada dalam posisi vertikal, dan Tellinger mengatakan ini adalah karena lempeng tektonik telah mendorong hal itu. Batu tersebut diperkirakan terbentuk ketika magma mendingin di dalam kerak bumi, dan meragukan bahwa jejak kaki bisa saja dibuat saat granit itu mengalami pendinginan. Namun, bentuk batu yang terlihat seperti tanda-tanda kaki tidak menunjukkan bahwa kaki raksasa bisa menarik materi seperti lumpur lembut.



Tellinger tidak yakin bahwa batu itu terkikis secara alami dan membentuk pola ini, dan mengutip matematikawan Pieter Wagener dari University of Port Elizabeth yang mengatakan bahwa, "Ada kemungkinan yang lebih tinggi dari laki-laki hijau kecil yang tiba dari ruang angkasa dan menjilati keluar dengan lidah mereka, dibandingkan adanya teori yang diciptakan akibat erosi alami."



Tellinger dan Dona mengatakan butuh pemeriksaan ilmiah lebih dekat untuk memperjelas asal-usul benda aneh tersebut.

















(EpochTimes/sua)