Wednesday, February 23, 2011

Wisata Religi Ki Ageng Giring III

 Makam Ki Ageng Giring terletak di desa Sodo, kecamatan Paliyan, sekitar 6 km arah barat daya kota Wonosari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut silsilah nya Ki Ageng Giring adalah salah seorang keturunan Brawijaya 4 yang hidup pada abad 16. Dari penuturan para sesepuh ki Ageng Giring yang merupakan murid dari Sunan Kalijaga tetap mudarat seperguruan Ki Ageng Pamanahan adalah perintis awal desa Sodo. Kedua murid Sunan Kalijaga tersebut bertapa di dua lokasi berbeda di Gunung Kidul agar memperoleh wahyu yang menurunkan raja - raja di tanah jawa. Pada waktu itu meski ki Ageng Giring telah menanam pohon kelapa yang konon menjadi syarat memperoleh wahyu kedaton, namun air kelapa justru di minum ki Ageng Pemanahan. Selanjutnya putera ki Ageng Pemanahan yaitu Panembahan Senopati lah yang akhir nya menjadi raja pertama kerajaan Mataram islam. Meski demikian kebesaran nama dan keteladanan hidup ki Ageng Giring terus memancar dari generasi ke generasi, dan petilasan nya menjadi salah satu tujuan wisata religi. Setelah peziarah memasuki pintu gerbang mereka akan melewati makam para pengikut ki Ageng Giring yang ada di luar tembok. Makam ki Ageng Giring sendiri berada di dalam tembok yang di bangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Para peziarah dilarang memakai alas kaki ketika memasuki komplek makam ini, di batu nisan ini lah ki Ageng Giring III di makam kan. Para peziarah dilarang mendekati batu nisan, peziarah hanya di perbolehkan berdoa di luar ruangan cungkup makam, kecuali kerah dari Ki Ageng Giring III. Wisata petilasan religi ki Ageng Giring III tak bisa di lepaskan dari kawasan ini. Dan di tempat wisata religi ini pun terdapat sungai yang bernama Kali Goang yang tempat nya tidak jauh dari komplek makam Ki Ageng Giring III, ditempat ini lah ki Ageng Giring III sering bersemedi dalam kedukaan. Istilah Goang konon berasal dari suasana bathin yang kecewa karena gagal meminum air kelapa. Hal itu mengisyaratkan bahwa kesempatan menjadi raja Mataram pupus lah sudah, tinggal harapan panjang dan barang kali bisa di nikmati pada generasi ke-7. Kali Goang yang mengalir di desa Giring ini menjadi tumpuan warga desa Giring, Mulusan, Karangasem, dan desa Sodo. Terlebih pada setiap musim kemarau tiba kali yang memiliki cerita misteri terkait dengan ki Ageng Giring ini air nya tak pernah kering dan sangat jernih, aliran air kali Goang bahkan sampai ke pantai selatan Gunung Kidul. Sejak subuh hingga senja hari kali Goang selalu di padati warga desa yang memanfaatkan air bersih dari kali ini, baik untuk mandi, mencuci, maupun untuk di konsumsi. Selain airnya yang tak pernah kering, panorama kawasan kali Goang juga amat indah dan alami sehingga banyak orang yang merasa teduh dan nyaman berada di tempat ini. Karena keberadaan makam ki Geng Giring ini merupakan sebuah tempat yang menjadi predikat desa Sodo sebagai desa wisata religi. Setiap hari - hari tertentu di tempat ini masyarakat sekitar sering melakukan berbagai macam ritul yang turun - temurun di lakukan dari dahulu kala. Yaitu setiap hari Kamis wage, dusun-dusun yang berada di wilayah Desa Giring, mengadakan malam tirakatan, dan pada pagi harinya, Jumat Kliwon, semua sesaji yang telah dipersiapkan dibawa ke balai desa tempat upacara. Selain itu juga desa Sodo merupakan desa kerajinan rumah tangga dan industri, sehingga dengan banyak nya tamu yang datang berziarah ke makam ki Ageng Giring ini juga akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Dimana banyak sekali hasil - hasil kerajinan masyarakat yang bisa di beli oleh pengunjung - pengunjung dan peziarah yang datang dari berbagai penjuru daerah.

Ujang Rusli Suherli