Monday, February 7, 2011

Candi yang Dilupakan

Dharmasraya

Dharmasraya

Pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata daerah, sebagaimana yang telah ditetapkan UUD No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UUD No. 25 tahun 1999 tentang pengembangan pariwisata daerah, secara bertahap perbaikan akses jalan ke candi Padang Roco saat ini mulai di lakukan, namun hal itu tidak membuat generasi muda kabupaten Dharmasraya mengetahui lebih banyak tentang peninggalan sejarah di daerah mereka sendiri.
Candi padang roco yang merupakan peninggalan dari KerajaanHindu-Budha, terletak di jorong Sungai Lansek sebelah utara kampung Siluluk, candi ini terdiri dari tiga bangunan dari batu bata dikelilingi pagar besi, terdapat sebuah candi induk dan dua lainnya candi perwara. Candi induk yangpaling tinggi hanya bersisa 90 cm. Ukuran candi yang terbesar 20 mx 20 m dan yang terkecil 8 m x 8 m


Areal kompleks candi cukup luas, 500 m x 500 m. Luas areal ini dibuktikan dengan temuan parit segi empat selebar 4-8 m dengan dalam 1-5 m di sekeliling lokasi. para ahli memperkirakan pusat dari Kerajaan Dharmasraya adalah di Padang Roco.

Ilham salah seorang pelajar di SMK 1 sitiung, ketika ditanya tentang keberadaan candi Padang Roco, mengaku hanya mengenal namanya saja, “Saya Cuma tahu nama candinya saja pak, kalau tak salah namanya Candi Padang Roco, saya pernah melihat papan namanya di Simpang Empat Koto Baru, tapi saya belum pernah kesana”.

Demikian juga halnya dengan Asril seorang pemuda nagari Siguntur, juga mengaku tak tahu banyak tentang sejarah candi Padang Roco, “Wah saya kurang tahu pak, saya sendiri belum pernah kesana, yang saya tahu disini ada kerajaan juga kerajaan Siguntur”, ungkapnya.

Redi Mahasiswa STKIP padang asal Pulau Punjung sebagai putra daerah juga sangat menyesalkan ketidaktahuan generasi muda dengan peninggalan sejarah yang berada di daerahnya sendiri, “saya sangat menyayangkan teman-teman generasi muda terkesan melupakan atau tidak mau mengenal peninggalan sejarah yang ada di Dharmasraya ini”.

Tidak ada yang bisa menyangkal setiap generasi memiliki tantangannya sendiri, tapi hal yang paling jelas tantangan terbesar kita sebagai orang-orang yang berada dalam masa kekinian para generasi muda ini, punya tanggung jawab pula untuk mengenalkan tentang sejarah tentang peninggalan sejarah itu sendiri, saya takut nantinya kita dikenal sebagai bangsa yang tidak mengenal sejarah dan budaya negeri sendiri.

Zulfadli Adha.sp