Sunday, February 20, 2011

Amir Syarifuddin, Sejarah Penghilangan Peran dan Kontribusinya Untuk Bangsa

Kemenangan besar diawali dengan kemenangan-kemenangan kecil

perjalanan dinas para Menteri Menteri Republik ketika meninjau front Jawa Timur. Mereka menunggu kereta di stasiun Mojokerto yang akan membawa kembali ke Jogjakarta. Tak ada uang dinas perjalanan, tak ada ruang tunggu VIP. Dari kiri ke kanan, Mr. Tan Po Goan ( Menteri Negara ), Mr. Amir Syarifuddin ( Menteri Pertahanan ), Agus Yaman ( Badan Penghubung ), Mr.Maria Ulfah ( Menteri Sosial ), Dr.Johannes Leimena ( Menteri Kesehatan ), Mr. Ali Budiardjo ( Sekretaris Negara ), Adnan Kapau Gani ( Menteri Kemakmuran ) dan Sutan Syahrir ( Perdana Menteri )

Siapa Amir Syarifuddin?

Setiap orang pasti akan mengatakan bahwa dia adalah seorang pelaku utama dalam pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun. Sebuah pemberontakan yang yang berujung pada tewasnya tokoh kemerdekaan ini akibat dieksekusi oleh tentara pada waktu itu.

Seketika itu juga sosok yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ini pada saat cabinet parlementer Amir Syarifuddin. Tokoh yang terlibat aktif dalam perjuangan pergerakan Indonesia, tetapi akibat sosoknya sendiri yang tidak suka menulis, banyak sejarahnya yang betuk tulisan tidak terekam. Sementara pandangan orang pada jamannya terhadap sosoknya, sangatlah berperan penting dalam proses kemerdekaan menuju 1945.

Sebagai seorang yang terlibat aktif dalam pergerakan perjuanagn kemerdekaan Indonesia, sejak awal memang Amir Syarifuddin sudah terlibat aktif dalam diskusi-diskusi yang berhubungan dengan sosialis, komunis dan ketrlibatannya dengan tokoh-tokoh nasional seperti Muso juga memperkuat pemahamannya soal komunal. Tetapi bangsa ini sepertinya tidak pernah sampai kesitu memahami, sosok Indonesia yang namanya sejajar dengan Sukarno, Tan Malaka, Syahrir, Hatta.

Sosok fenomenal yang menancapkan gagasanya dengan prinsipi dasar ke-Indonesiaan. Sudah seharusnya sejarawan di Indonesia khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) terlibat aktif dalam melakukan pencarian kebenaran terkait dengan peran sertanya dan gagasannya dalam membangun bangsa.

Sebagai seorang Kristen yang taat, rekomendasi juga seharusnya datang dari tokoh-tokoh Kristen Indonesia. Karena Amir Syarifuddin ternyata sudah terlibat dalam diskusi-diskusi yang berthemakan kekristenan semenjak dia di Belanda dan sewaktu ke Indonesia. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebagai cikal bakal CSV harus mampu memberi dorongan kepada negara untuk mencari kebenaran dan pelurusan sejarah, agar bangsa ini tidak terjebak lagidengan bahasa orde baru, yang menjustifikasi seluruh aliran-aliran kiri yang pernah di miliki oleh anak bangsa ini. Termasuk didalmnya Sukarno dan juga Amir Syarifuddin.

Pelurusan sejarah kaitan tokoh bangsa yang telah memberikan hidupnya dalam melakukan perjuangan, baik perjuangan pemikiran, maupun diplomasi. Sudah saatnya, bangsa ini tahu bahwa ada tokoh nasional dari Sumatera Utara yang telah menancapkan sebuah pisau harapan pada masa lalu yang tajam sebagai sebuah bentuk dari pada perlawanan terhadap penjajah dan anak bangsa yang munafik.
Supriadi Purba